JAKARTAPEDIA.co.id – Sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Indonesia Banking School (IBS) sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 21-23 Desember 2025, ini fokus pada pemberdayaan ekonomi digital dan pendidikan dasar bagi warga setempat.
Transformasi Digital UMKM Desa
Salah satu agenda utama dalam pengabdian ini adalah peningkatan literasi keuangan dan pemasaran digital. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi, mahasiswa IBS memberikan sosialisasi mengenai penggunaan QRIS dan E-Wallet sebagai alat transaksi non-tunai yang aman dan efisien.
Tak hanya teori, para pelaku UMKM di Desa Berekah juga dibekali keterampilan praktis melalui pelatihan penjualan di berbagai platform marketplace seperti Shopee, Facebook Marketplace, hingga optimalisasi WhatsApp Business.
“Kami berharap melalui pendampingan ini, pelaku UMKM lokal mampu beradaptasi dengan teknologi dan memperluas jangkauan pasar mereka secara daring, sehingga daya saing ekonomi desa meningkat,” ujar William Presma BEM STIE IBS dalam keterangannya yang dilansir pada Kamis (25/12/2025).
William juga menambahkan Sentuhan Pendidikan dan Kreativitas Anak Sektor pendidikan juga menjadi perhatian serius.
Mahasiswa menggelar kegiatan belajar-mengajar yang mencakup membaca, menulis, berhitung (calistung), serta pengenalan dasar Bahasa Inggris.
Keseruan tampak saat kegiatan bergeser ke SD Negeri Berekah. Acara dimulai dengan senam bersama untuk menjaga kebugaran, diikuti dengan pertunjukan seni dari siswa-siswi setempat.
“Selain edukasi formal, kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya dan mengasah kreativitas anak-anak sejak dini,” jelasnya.
Penguatan Organisasi dan Kepedulian Lingkungan
Di sisi pengembangan sumber daya manusia, BEM STIE IBS mengadakan sharing session mengenai manajemen organisasi bersama para penggerak organisasi di Desa Berekah.
Sesi ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola organisasi desa dalam membangun kemandirian wilayah.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, mahasiswa bersama warga melakukan aksi lingkungan berupa penanaman tanaman obat (jeungjing).
Aksi ini menjadi simbol kepedulian mahasiswa terhadap kesehatan masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan hijau di Desa Berekah.
Dampak Berkelanjutan
Kegiatan PKM ini tidak hanya sekadar formalitas akademik, namun bertujuan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan hubungan antara akademisi dan masyarakat semakin erat, serta mampu mewujudkan Desa Berekah yang lebih mandiri, kreatif, dan melek digital. (ra)





