JAKARTAPEDIA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginginkan agar seluruh lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ke depannya dikembangkan dengan menggunakan konsep multifungsi (mixed use).
Menurut dia, konsep mixed use diterapkan agar pemanfaatan lahan di Jakarta lebih efisien sekaligus dapat menjawab kebutuhan warga yang beragam.
“Sekarang saya sudah memutuskan fasilitas atau tanah yang dimiliki DKI, semua bangunannya harus mixed use,” kata Pramono saat menyampaikan paparan Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung, Jumat (26/9/2025).
Sebagai contoh, dia menyebutkan rencana pembangunan lapangan sepak bola di kawasan Blok S yang berada dekat kawasan elit SCBD, Jakarta Selatan.
Dia meminta agar pembangunan lapangan itu tidak mengambil banyak ruang. Sebagai solusi, dia justru meminta supaya lapangan tersebut dibangun di dalam ruangan (indoor) sehingga dapat dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya.
“Di Blok S itu rencananya mau dibangun lapangan sepak bola. Saya bilang, sudah tidak bisa lagi seperti itu. Kalau mau, bisa lapangan sepak bola indoor. Lantai 3-4 dipakai co-working space untuk anak-anak muda kelas menengah Jakarta. Lantai 5 ke atas hunian, tapi untuk middle up, karena lokasinya SCBD,” ujar Pramono.
Namun untuk wilayah lain yang dipadati oleh penduduk kelas menengah bawah, sambung dia, konsep berbeda akan diterapkan.
Misalnya, kata dia, di daerah Cilincing hingga Tanjung Priok, Jakarta Utara, dapat dibangun sekolah dengan tempat tinggal yang disubsidi oleh Pemprov DKI.
“Kalau di Cilincing atau Priok, lantai 1-2 bisa untuk sekolah dasar, lantai 3 olahraga, ke atasnya hunian masyarakat dengan subsidi dari Pemprov,” tutur Pramono.
Dia pun menilai konsep tersebut dapat membantu meringankan beban warga sekaligus menciptakan kota yang lebih inklusif.
“Dengan cara seperti itu, mudah-mudahan bisa meringankan, termasuk soal PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), karena memang tantangan pemerintah adalah memastikan keadilan akses,” tegas Pramono. (ist/ant)