Asyik! Terminal Tanjung Priok tak Lagi Kumuh dan Seram

oleh -
Terminal Tanjung Priok. (*)

JAKARTAPEDIA.id – Kesan kumuh dan seram pada Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, kini tidak ada lagi berkat kerja keras Kepala Terminal (Kater) Mulya Wijaya dan jajarannya.

Bahkan, di bawah kendalinya tersebut, terminal yang melayani hampir sekitar 350 penumpang tiap harinya ini telah berubah menjadi tipe A. “Alhamdulillah di tahun kedua saya disini, dan pada tahun pertama ada terjadi perubahan status terminal dari tipe B ke tipe A,” ucap Mulya seperti dilansir Senin (24/6/2019).

Diterangkannya, perubahan tipe tersebut dinilai telah layak mengingat Terminal Tanjung Priok merupakan terminal antar kota dan satu-satunya terminal terintegrasi dengan stasiun dan pelabuhan di Jakarta Utara.

“Dengan adanya perubahan tipe ini juga, kita bisa melanjutkan dan meningkatkan pelayanan dan sarana yang ada di dalamnya. Karena tidak mungkin pula, adanya perubahan tipe tapi tidak diikuti dengan peningkatan layanan dan sarana,” ujar Mulya.

Diterangkan pria yang juga sebelumnya menjabat Kater Terminal Blok M, Jakarta Selatan ini, selain mengusulkan adanya perubahan tipe terminal. Hal pertama yang dilakukannya tersebut, menghilangkan banyaknya pungutan liar (Pungli) dan premanisme di kawasan terminal.

“Perlahan tapi pasti, segala bentuk pungli dan premanisme di terminal bisa saya hilangkan. Karena pungli dan premanisme ini, penyebab pemilik PO (perusahaan otobus) maupun penumpang merasa tidak aman dan nyaman,” tegasnya.

Untuk menghilangkan pungli dan juga premanisme, sambung Mulya tentunya bukan hal mudah. Sejumlah resiko, seperti ancaman telah disadarinya. Namun demikian, demi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya ia mengaku tidak menjadi ciut nyali atau takut.

“Ancaman tentu ada, dan syukurnya maksud baik saya ini didukung juga jajaran samping seperti Satpol PP, Polisi dan TNI. Dengan begitu, mereka pun tidak lagi berani berbuat karena akan langsung berhadapan dengan aparat hukum dan diproses segera bila memang kedapatan,” jelasnya.

Sementara itu, atas azas kemanusiaan, Mulya pun ada memperdayakan mereka yang sebelumnya sempat meresahkan untuk menjadi petugas keamanan disetiap PO. “Tentunya dengan berbagai catatan dan perjanjian tertulis, dan bersedia diberhentikan bila melakukan pelanggaran,” ungkapnya.

Dengan adanya perbaikan pada internal, Mulya juga berharap rencana revitalisasi Terminal Tanjung Priok oleh UP Terminal DKI, tahun ini dapat segera terlaksana. Sehingga, kebutuhan sarana lainnya bagi penumpang yang jumlahnya kian bertambah dapat terpenuhi.

“Saya dukung sekali rencana revitalisasi ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini terlaksana ya. Karena selain anggarannya yang telah disetujui, pengukuran lokasi pun juga telah dilakukan baru-baru ini,” ujar pria berkumis tebal tersebut.

Sebagaimana diketahui, Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini tidak hanya melayani trayek dalam kota. Melainkan juga trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dengan daerah seperti Merak, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Bogor, Pekalongan, Yogyakarta hingga Madura.

Pada saat musim liburan dan mudik, Terminal Tanjung Priok ini, juga kerap diserbu warga untuk pulang ke kampung halamannya. Sehingga, tidak jarang lonjakan penumpang pun terjadi dari 350 perhari pada biasanya menjadi 800 – 1000 penumpang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *