Tuduhan Tidak Berdasar, Program Ini untuk Siswa
Sementara itu Sekretaris POPDIKSI, Sulaemi, mengungkapkan bahwa pemberitaan negatif sangat merugikan, baik secara materi maupun nama baik penyelenggara.
“Kami merasa dirugikan akibat informasi yang tidak berimbang. Program ini bersifat transparan, dan semua pihak yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan dana yang dikelola,” katanya pada Sabtu (1/2/2025).
Hal serupa juga diungkapkan Ketua PD HIMPAUDI Kabupaten Sukabumi, Aris, menyampaikan dukungannya terhadap program ini dan menegaskan bahwa KEJAR bukanlah praktik pemufakatan jahat seperti yang dituduhkan.
“Kami mendukung penuh program ini karena sejalan dengan upaya membangun kesadaran finansial sejak usia dini. Tidak ada unsur paksaan bagi siswa untuk ikut serta,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IPI Kabupaten Sukabumi, Dian, menegaskan bahwa KEJAR bukan proyek bisnis melainkan inisiatif pendidikan yang memberikan manfaat langsung kepada siswa.
“Ini adalah langkah maju bagi dunia pendidikan kita. Sayangnya, masih ada pihak yang mencoba menyudutkan program ini dengan tuduhan yang tidak berdasar,” ujarnya.
Dana Dikelola dengan Transparan
Sementara itu Ujang Suherman, S.Pd, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha buku serta bertindak sebagai Ketua POPDIKSI dan Penanggung Jawab Program KEJAR, menjelaskan bahwa dana yang dikumpulkan dari peserta sebesar Rp10.000 per siswa dialokasikan dengan jelas yaitu:
Dana sebesar Rp5.000 masuk sebagai saldo tabungan siswa.